seperti apa anak tuna ganda itu?

Setelah melihat tayangan video siswa Singapura yang berjudul “ I am don’t suppit “, semua label tentang siswa yang di anggap “bodoh” harus kita akhiri. Mencermati isi video tersebut seorang ibu yang dengan kerasnya memaksanakan kehendak anaknya yang berumur 11 tahun bernama Liu Koping untuk dapat pandai matematika. Karena menurutnya siswa yang pandai matematika nantinya hidupnya akan berhasil. Anak tersebut dipaksa untuk dapat nilai matematika dengan baik. Tetapi hasilnya dalam ulangan selalu buruh.

Berbagai cara dilakukan oleh orang tuanya. Bahan setiap belajar selalu ditekan, dibanding-bandingkan dan dipukuli. Rotan selalu ada menemaninya setiap belajar dan siap dipukulkan oleh ibunya apabila mengajarinya . Bahkan ayahnya tidak dapat berbuat banyak oleh sikap istrinya dalam mendidik Liu Koping. Liu Koping sebenarnya pandai menggambar. Namun setiap belajar menggambar kalau ketahuan ibunya akan di sobek-sobek dan dinasehati serta dimarahi. Singkat kata dalam cerita itu , Liu Koping mendapatkan nilai jelek lagi pada ulangan matematika. Iapun menangis dan takut kalau ibunya marah. Namun setelah tiba dirumah didapati ibunya sedang sakit. Dengan gemetar ia menghampiri ibunya dan sambil menangis , ia minta maaf untuk kesekian kalinya dan ulangannya masih dapat nilai jelek walaupun ia telah berupaya. Rupanya ibunya menyadarinya bahwa kemampuan Koping dalam matematika memang tidak dapat berkembang dan putus asa. Rupanya dalam keterharuan antara Ibu- Ayah dan -Koping , tiba-tiba gurunya datang kerumah dan menceritakan kehebatan koping kepada ibunya.
Ibunya hampir tidak percaya … setelah itu ibu gurunya menceritakan bahwa lukisan Liu Koping dikirimkan oleh gurunya dan menjadi Juara Kedua di Lomba Lukisan anak di Los Anggeles Amerika Serikat. Mendengar cerita itu Liu Koping menjadi percaya diri dan berbinar-binar . Begitu pula Ibunya sadar dan merangkul anaknya karena merasa bersalah dan idak menghargai potensi ananknya yang pintar melukis. Ibunya langsung sehat dan dapat membanggakan anaknya.
Melihat cerita tadi, sungguh menjadi pelajaran kita bersama , sebagai guru, sebagai oarang tua dan sebagai pemerhati pendidikan. Kalau kita sejak dini mengetahu potensi anak atau siswanya dan dapat mengembangkannya dengan baik , anak kita akan hebat dan tumbuh berkembang menjadi orang hebat. Sebenarnya tidak ada siswa yang ” Bodoh” kalau kita menegetahui dan dapat mengembangkan potensinya. Untuk itu kita sebagai guru, sebagai orang tua tidak boleh mengecap akan bodoh, apabila siswa tersebut tidak sesuai dengan kehendak kita atau pendapat kita. Kita harus dapat mencari tahu apa kelebihan di sisi yang lain apabila ada siswa atau anak kita mempunyai suatu kelemahan.
Karena sesungguhnya seorang anak selalu mempunyai dua sisi kelemahan dan kelebihan. Kita sebagai guru maupun orang tua harus selalu mencari dan mengetahui kelemahan dan kelebihan anak atau siswa kita. Sebenarnya memang tidak ada anak yang “Bodoh ” itu . Yang ada anak yang kurang mendapatkan proses pembelajaran dengan baik, sehingga potensi yang ada pada dirinya kurang dapat dikembangkan. Mulai sekarang janganlah kita memberi label atau cap anak kita atau siswa kita bodoh. Apabila menghadapi siswa yang kesulitan dalam belajar selalu putus asa dan mengecap anak bodoh , maka yang sebenarnya bodoh itu kita sendiri karena kurang dapat menggali potensi siswanya.
Rasa keputus -asaan kita harus kita hilangkan dengan selalu meningkatkan profesionalime dan ketrampilan mengajar yang variatif sehingga kita dapat meningkatkan kualitas kita dan meningkatkan mutu pendidikan anak kita. Sehingga kata-kata yang jelas memberi lebel anak-anak atau siswa kita yang jelek-jelek bahkan semua anggota kebon binatang disebut semua , tidak ada lagi. Kalau melihat hal yang demikian dengan mengecap anak kita bodoh noway sekarang tidak lagi. Kita akan malu …. Tengok saja sejarah orang-orang hebat dunia seperti Thomas Alfa Edison dengan percobaan listrik sampai sibuan kali dan akhirnya berhasil . Contoh lainnya Albert Einstein penemu nukir , semua beranjak dari orang-orang yang di-sangka-kan bodoh tetapi nyatanya ia orang hebat di dunia.
Share This Article :
Copyright © 2017 LEWATI SAJA
Design by Dunia Blanter
How To Use
  1. Put the link on the Safe Link Converter box with http:// or https://
  2. Use CTRL + V on keyboard to put the link.
  3. Click the Safe Link Now! button to get encrypted link.
  4. Click the for Copy your link to clipboard!
  5. Done.

You also can use Lock Feature for Secure your encrypted link.
Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]